CANTIK ?

Sebagai wanita sudah menjadi tujuan dan kebanggaan untuk menjadi cantik. Apalagi sekarang segala kebutuhan make-up yang sudah semakin bermacam-macam. Dan sedikit malu untuk mengakui, gak banyak aku ketahui tentang make-up. Kalau kabar kesaktiannya sih udah kudengar dan kusaksikan.

Kalau soal berdandan, aku akui kekalahanku dari beberapa remaja yang masih menginjak masa sekolah menengah. Anak SMA jaman sekarang contohnya, yang semakin tampak wanita sejati bila memerahkan bibirnya, menebal-hitamkan alis, cover sana cover sini. Belum rambut yang diwarnai yang sepertinya sudah dihalalkan oleh pihak sekolah. Hal itu yang justru bikin bingung, apakah memang pantas dan dibenarkan seperti itu? Apakah pantas karena sejatinya hal itu sudah marak dan bukan hal tabu? atau memang ketika anak sekolah yang pertama yang harus disiapkannya adalah wajah mereka (wajib dandan sebelum berangkat sekolah)?

 

Untuk usia yang sudah 20+, pengetahuan dandanku emang minor banget. dan suka salut deh sama yang jago-jago dandan gak pake menor. Apalagi gak sedikit sekarang beauty blogger, wanita-wanita yang mendedikasikan hobi menulisnya untuk menyebarkan kecantikan. Suka tertolong juga dari reviews mereka sebelum nyobain alat make-up yang ini itu banyak jenisnya. 

Jadi pengen ber-reolusi tahun ini, buat nyobain dandan syukur-syukur lebih bisa lagi dandan. Bukannya benar-benar gak tahu sih. Keseharian kerja aku dandan juga kok. Ya emang sih udah paling maksimal pakai pelembab/sun block, bedak, sama lip gloss. Ngewarnain bibir aja jarang huhuhu. Ya kalau untuk yang begini doang sih anak SD juga kan pada tahu (ini bikin baper maksimal).

Karena udah bilang mau ber-resolusi dandan tahun ini, itu udah membuktikan kalau aku sekarang memang membutuhkan hal untuk terlihat cantik hahaha. Mungkin tuntutan status pekerja saat ini ditambah tingkat kepercayaan diri yang honestly berkurang seiring berjalannya waktu (baca: wajah makin kusam & berjerawat).

Kesimpulannya, kalau kamu juga mirip-mirip sama aku soal pengetahuan touch-up muka, udah saatnya kita berubah! Kamu juga pantas menjadi cantik, dan gak usah bingung soal biaya. Masih banyak barang make-up andalan di luar sana yang bisa didapat dengan harga terjangkau. Tapi tetap ingat kebutuhannya juga ya, jangan sampai kamu berpenampilan gak sesuai momen atau gak sesuai tempat. 
The world is full of beautiful things, just like you.

Mengemban Status Mahasiswa dan Anak Kosan



Pas banget nih bulan agustus itu masa persiapan siswa yang meng-upgrade statusnya jadi mahasiswa. Biasanya memasuki awal bulan Agustus mungkin sebagian dari kamu yang udah lulus SMA lagi sibuk-sibuknya menganggur menunggu waktu kuliah dimulai. Hal ini makin bersensasi ketika kamu juga mempersiapkan diri dari tranformasi anak rumahan menjadi anak kosan.

Berawal dari bapernya kamu ninggalin orangtua, kakak dan adik di rumah. Di tambah teman-teman semasa sekolah dan mungkin si dia yang udah gak se-Kota lagi denganmu. Belum beres soal baper, kamu mulai sedikit resah harus memulai segala sesuatunya sendiri. Dari bangun tidur yang biasanya dibangunin dengan ala-alanya mama neriakin kamu dari luar pintu kamarmu, tapi sekarang kamu hanya mengandalkan alarm di handphone pintarmu. Makan yang biasanya tanpa kamu pikirkan pasti tersedia, sekarang kamu harus terbiasa berpikir mau makan apa dan dimana kamu bisa membelinya. Segala rutinitas pokoknya menguji kemandirian kamu deh…

Bersyukurlah kamu yang berangkat ke tanah perantauan tanpa meninggalkan sesuatu dalam keadaan bermasalah. Maksudnya orangtuamu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja dan kakak atau adikmu yang bisa diandalkan untuk menjaga mereka. Bayangkan, kalau kamu adalah anak tunggal, pasti senyaman apapun tempat perantauan menyambutmu, pikiranmu selalu terbayang-bayang keadaan orangtuamu. Atau saat kamu harus memulai menuntut ilmu di perantauan sementara mamamu baru saja terjangkit suatu penyakit, aduh kalau bukan karena tuntutan statusmu yang mahasiswa pasti kamu tidak akan pergi kemanapun selain berada di sisi si mama yang lagi sakit.

Kemandirian bukan satu-satunya bekal kamu tinggal di perantauan. Kamu harus punya sikap percaya diri. Kamu harus percaya diri dalam hal bergaul dan dalam belajar di perguruan tinggi. Sikap percaya dirimu adalah bekal awal untuk tampak asik dalam bergaul, tidak menjadi pendiam yang hanya mendengarkan pendapat orang lain tanpa berargumen. Jadi mahasiswa tentu berbeda saat kamu menjadi seorang siswa, bisa dibilang nilaimu ditentukan oleh caramu mengambil hati dosen di samping kamu belajar dan menguasai mata kuliahnya. Kalau percaya diri tidak ada bagaimana kamu akan terlihat aktif dalam diskusi di kelas dan si dosen pun tidak akan memberi poin lebih untukmu.

Percayalah kamu akan menikamati setiap prosesnya nanti setelah menjadi mahasiswa, ditambah menjadi anak kosan. Kamu akan terbiasa mengambil keputusan sendiri dengan matang-matang dan kamu pun punya energi yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan, karena motivasimu yang sudah jauh-jauh merantau tidak ingin untuk gagal. Hanya saja sebagai manusia kamu mempunyai keterbatasan, kadang hidup pun tidak semudah biasanya. Oleh karena itu jadilah hamba-Nya yang mau berserah dan tidak meninggalkan ibadah sesibuk apa pun kamu nanti di tanah perantauan.


Sekian dari aku untukmu hai mahasiswa baru sekaligus perantau baru. Ngomong-ngomong aku sudah 5 tahun lebih jadi anak kosan, tidak terasa…

Punya Unek-Unek ??! - Part II

Tidak tahu sejak kapan, tapi masing-masing kepala dan hati manusia punya pikiran dan perasaan yang gak bisa dibagikan begitu saja. Dengan berbagai macam alasan, memang gak semua bisa tersampaikan atau tertafsirkan bahkan oleh diri sendiri. Kadang perasaan yang aneh membuatmu bingung, apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus dilakukan.
Saat mengalami hal seperti itu, gak sedikit orang lebih memilih menuangkannya pada tulisan...

Dan ini lah beberapa alasan kenapa semua menjadi lebih ringan melalui tulisan...

1. Kadang kesulitan atau kita sebut saja itu unek-unek hanya seperti potongan-potongan yang melayang-layang di pikiran dan perasaan, tanpa tersusun dengan baik sehingga itu hanyalah seperti hal yang menggangu. Tapi dengan menulis, perlahan-lahan potongan-potongan itu tersatukan seperti dalam bentuk tulisan, sehingga muncul dengan jelas hal apa yang sebenarnya menggangu pikiran kita, dan muncul pulalah solusi apa untuk hal tersebut.

2. Kita sering menyebut "ingin refreshing" ketika belakangan mengalami kejadian sulit atau bosan. Sebenarnya apa yang dicari dari refreshing itu selain rasa lega, merasakan kebebasan sejenak. Rasa yang mirip seperti itulah yang sebenarnya kita inginkan saat memiliki unek-unek, dan menulis seperti menjadi salah satu pilihan untuk menuju rasa lega atau kebebasan sejenak itu.

3. Tulisan merupakan rahasia, rahasia yang dikendalikan sama diri kita sendiri. Semakin kita menjaga tulisan itu dari mata orang lain, semakin rahasia itu tak akan diketahui. Dan apabila tulisan itu kita pilih untuk publikasikan, maka banyak orang akan tahu hal itu. Kita sendiri yang mengendalikan sepenuhnya bukan ??

4. Ada suatu waktu kita seperti tidak mengenal diri sendiri atau keinginan diri sendiri, biasanya ini dialami saat kondisi menantang kita untuk menjadi lebih dewasa. Tapi dengan menulis, tidak sedikit dari kita akan terus menuangkan isi hati dan isi pikiran dalam tulisan lalu membacanya kembali, dan di saat itu kita mulai mencoba mengenal lagi siapa diri kita, dan di saat itu kita mulai menemukan apa yang sebenarnya kita inginkan.

Kondisi buruk atau baik telah menjadikan pribadi kita mengalami banyak hal, dan yang paling kritis adalah saat kita mulai menyerah dengan kondisi atau bahkan membenc pribadi sendiri... tapi sesungguhnya kehidupan yang memiliki banyak kondisi ini adalah medan perang tempat kita harus melindungi diri sendiri dan orang yang kita kasihi, tempat kita membunuh segala keadaan yang mengancam kebahagiaan, dan tempat kita menukarkan darah dan air mata untuk kedamaian suatu hari nanti di dunia yang baru...
Jadi... berjuanglah tanpa gentar, inilah kehidupan...